Jumat, 31 Oktober 2014

Artikel: Bagi Mahasiswa Jomblo Adalah Anugerah oleh Jaya Nasa Perta




Secara umum pacaran dapat diartikan sebagai ikatan menjalin hubungan untuk mengenal lebih jauh dengan lawan jenis. Era zaman yang semakin modern ini, pacaran sudah menjadi tren anak muda  dan merupakan hal yang tidak tabu lagi. Malah seseorang akan diketawai dan dikatakan kulot  apabila belum pernah pacaran dan tidak punya pacar. Bagi anak muda saat ini pacaran adalah suatu kelengkapan diri dalam menyandang peran sebagai remaja. Tidak lengkap rasanya jika seorang remaja yang hidup di zaman sekarang namun tidak memiliki pacar atau biasa disebut jomblo. Inilah ungkapan atau pandangan anak muda sekarang tentang pentinya sebuah status dirinya mempunyai pacar.
Pacaran tidak hanya dikenal oleh remaja saja, namun seiring perkembangan zaman yang semakin modern ini, pacaran sudah mulai dikenal pada anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar dan bangku sekolah menengah pertama. Parahnya mereka tidak hanya kenal dengan apa itu pacaran, namun mereka juga sudah merasakan pacaran itu sendiri bagaimana. Inilah pengaruh perkembangan teknologi yang serba canggih namun tidak ada saringan dalam diri masing-masing. Semua bermula dari mereka kenal apa itu pacaran, melihat orang pacaran, dan pada akhirnya anak-anak tersebut yang mencoba pacaran.
Kalau kita sempat melihat ke belakang, pada zamannya orang tua kita di waktu remaja dalu, sebagian dari mereka juga mengenal yang namanya pacaran. Namun, tetap yang namanya pacaran itu adalah hal yang sangat tabu sekali untuk didengar pada zaman itu, dan pacaran juga mempunyai syarat usia jika seseorang ingin berpacaran. Gaya pacaran remaja sekarang juga sangat jauh berbeda dengan gaya pacaran remaja dulu. Dulunya pacaran hanya lewat surat dan jarang sekali untuk bisa bertemu. Kemudia jika bertemupun pasti ada teman si cewek yang menemani pertemuan tersebut. Biasanya tidak pernah hanya berdua pertemuannya, sangat takut sekali jika sampai ada yang melihat pertemuan yang hanya berdua itu. Karena kita tahu jika sepasang kekasih bertemu dan hanya berdua saja, maka akan datang yang ketiga, yaitu setan pasti menggoda. Pada saat itulah akan terjadi hal-hal yang berujung pada zina. Pada waktu bertemu itu, semua terasa canggung, grogi, dan gemetarlah seluruh tubuhnya, bicara gagap-gagap, tubuh mulai berkeringat, dan ada juga yang sampai ingin buang air kecil. Jadi di sana masih ada rasa malu dan segan antar lawan jenis, jangankan untuk memegang tangan melihat matanya saja tidak sanggup, sangking gemetarnya.
Kalau remaja zaman sekarang ini, tidak asing lagi baginya gaya pacaran dengan pegang-pegang tangan, pacaran di tempat gelap, keluar malam dengan pacarnya, dan banyak sekali yang sudah sangat keterlaluan sampai melewati batas-batas norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat yang seharusnya diindahkan norma tersebut, namun dengan entengnya mereka langgar, yang berujung pada zina. Dalam pandangan Islam, jangankan berbuat zina, mendekatinya saja Allah sangat melarang hambannya, “laatakrabul zina, janganlah kamu mendekati zina”.
Berterimakasihlah kepada Tuhan untuk semua yang masih jomblo dan baru jomblo saat ini. Mahasiswa yang berstatus jomblo atau tidak pacaran adalah sebuah anugerah dari Tuhan, bahwa Yang maha pencipta masih sayang pada kita. Kalau ditelusuri apa yang menebabkan jomblo menjadi sebuah anugerah. Ketika seseorang Mahasiswa yang masih sendiri atau tidak pacaran di sana letak anugerah dari Allah, Allah memberikan kesempatan yang besar bagi orang-orang tersebut untuk memperbaiki dirinya menuju keimanan dan ketakwaan kepa Allah, dan memberikan kesempatan agar orang-orang tersebut bisa mensukseskan dirinya terlebih dahulu, karena dalam Islam tidak mengenal dan tidak memperbolehkan pacaran sebelum nikah atau setelah ijab qabul ditunaikan.
Kalau ditelusuri secara mendalam, ternyata dalam pacaran itu lebih banyak ditemukan efek negatif yang merusak dan merugikan diri sendiri ketimbang efek positif yang menguntungkan. Sebagai seorang Mahasiswa yang menyandang beban sebagai kaum intelektual, secara sadar atau tidak ternyata pacaran dapat menyita banyak waktu, tenaga dan uangnya. Banyak sekali waktu yang terbuang secara sia-sia tanpa adanya menghasilkan manfaat, pergi main dan jalan-jalan dengan sang pacar dari pagi sampai menjelang malam. Bagaimana tidak, ketika jalan berdua dengan sang pacar, waktu terasa cepat berlalu, semuanya terasa indah dan bahagia sekali, namun banyak yang tidak tahu dan mereka terlena bahwa kesemuannya itu adalah keindahan yang bersifat sesaat saja.
Seharusnya tenaga bisa digunakan untuk belajar dan memperdalam ilmu, tapi jika digunakan untuk pergi pacaran yang tidak kenal waktu. Waktu kita berlalu tanpa adanya perubahan dan peningkatan dalam diri, maka orang yang demikian termasuk orang yang merugi. Terkadang saat pacaran uang habis tanpa disadari, pergi jalan dengan pacar, kemudian mampir di tempat makan atau minum, tentu kesemuaannya itu memerlukan uang. Sebagai seorang Mahasiswa yang tinggal di kos, uang yang dikirim oleh orang tua dari kampung untuk makan dan biaya keperluan kuliah, sangat banyak sekali diantara mereka yang menggunakan untuk biaya perasaannya (jalan-jalan dengan pacar).
Sebagai seorang Mahasiawa hal yang terlihat kecil dan spele ini harus mendapat tinjauan yang dalam lagi. Karena ketika seorang sudah menyandang beban sebagai Mahasiswa berarti orang-orang menganggap mereka dikatakan sebagai manusia yang cerdas. Apabila hal kecil ini tidak diperhatikan, semua akan mengantarkan kita pada kesenangan dunia yang berujung pada khayalan dan fantasi yang tidak pasti nyata adanya. Semua akan tinggal pada kenangan-kenangan yang diombang-ambing kesesatan dunia. “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya”, di sana sudah jelas sekali, jika ingin menjadikan diri kita menjadi lebih baik dan bangkit dari ketidakbaik itu, maka hanya kemauan dari kita sendirilah kuncinya.
Jomblo atau tidak mempunyai pacar adalah waktu atau kesempatan yang dibuka oleh Allah untuk kita selalu dan senantiasa mengingat dan menjalankan perintah serta meninggalkan larangannya, memperbaiki dan mensukseskan diri baik iman ataupun finansial untuk masa depan. Untuk itu anugerah ini harus digunakan baik-baik dan dimanfaatkan sedemikian rupa agar kita selalu mendapat rahmat dari sang pencipta. Dalam ajaran Islam tidak mengenal yang namanya pacaran sebelum nikah, pacaran yang halal adalah pacaran setelah ijab qabul ditunaikan. Mengenal lawan jenis jika kita ingin mengetahuinya lebih jauh, ikatan hubungannya tidak harus dengan pacaran, sekali lahi Isslam tidak menganjurkan hubungan yang demikian, semua dapat dilakukan dengan menjaga komunikasi dengan baik, saling menjaga satu sama lain dengan menjadikan al-quran dan hadist sebagai pedomannya. Jika sudah memilki kesanggupan iman dan finansial maka jalankan ibadah nikah itu lalu berpacarlah dengan istrimu sendiri. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang peduli dan mencintai dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar