Secara
umum pacaran dapat diartikan sebagai ikatan menjalin hubungan untuk mengenal
lebih jauh dengan lawan jenis. Era zaman yang semakin modern ini, pacaran sudah
menjadi tren anak muda dan merupakan hal
yang tidak tabu lagi. Malah seseorang akan diketawai dan dikatakan kulot
apabila belum pernah pacaran dan tidak punya pacar. Bagi anak muda
saat ini pacaran adalah suatu kelengkapan diri dalam menyandang peran sebagai
remaja. Tidak lengkap rasanya jika seorang remaja yang hidup di zaman sekarang
namun tidak memiliki pacar atau biasa disebut jomblo. Inilah ungkapan atau
pandangan anak muda sekarang tentang pentinya sebuah status dirinya mempunyai
pacar.
Pacaran
tidak hanya dikenal oleh remaja saja, namun seiring perkembangan zaman yang
semakin modern ini, pacaran sudah mulai dikenal pada anak-anak yang masih duduk
dibangku sekolah dasar dan bangku sekolah menengah pertama. Parahnya mereka
tidak hanya kenal dengan apa itu pacaran, namun mereka juga sudah merasakan
pacaran itu sendiri bagaimana. Inilah pengaruh perkembangan teknologi yang
serba canggih namun tidak ada saringan dalam diri masing-masing. Semua bermula
dari mereka kenal apa itu pacaran, melihat orang pacaran, dan pada akhirnya
anak-anak tersebut yang mencoba pacaran.
Kalau
kita sempat melihat ke belakang, pada zamannya orang tua kita di waktu remaja
dalu, sebagian dari mereka juga mengenal yang namanya pacaran. Namun, tetap
yang namanya pacaran itu adalah hal yang sangat tabu sekali untuk didengar pada
zaman itu, dan pacaran juga mempunyai syarat usia jika seseorang ingin
berpacaran. Gaya pacaran remaja sekarang juga sangat jauh berbeda dengan gaya
pacaran remaja dulu. Dulunya pacaran hanya lewat surat dan jarang sekali untuk
bisa bertemu. Kemudia jika bertemupun pasti ada teman si cewek yang menemani
pertemuan tersebut. Biasanya tidak pernah hanya berdua pertemuannya, sangat
takut sekali jika sampai ada yang melihat pertemuan yang hanya berdua itu.
Karena kita tahu jika sepasang kekasih bertemu dan hanya berdua saja, maka akan
datang yang ketiga, yaitu setan pasti menggoda. Pada saat itulah akan terjadi
hal-hal yang berujung pada zina. Pada waktu bertemu itu, semua terasa canggung,
grogi, dan gemetarlah seluruh tubuhnya, bicara gagap-gagap, tubuh mulai
berkeringat, dan ada juga yang sampai ingin buang air kecil. Jadi di sana masih
ada rasa malu dan segan antar lawan jenis, jangankan untuk memegang tangan
melihat matanya saja tidak sanggup, sangking gemetarnya.
Kalau
remaja zaman sekarang ini, tidak asing lagi baginya gaya pacaran dengan
pegang-pegang tangan, pacaran di tempat gelap, keluar malam dengan pacarnya,
dan banyak sekali yang sudah sangat keterlaluan sampai melewati batas-batas
norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat yang seharusnya diindahkan norma
tersebut, namun dengan entengnya mereka langgar, yang berujung pada zina. Dalam
pandangan Islam, jangankan berbuat zina, mendekatinya saja Allah sangat
melarang hambannya, “laatakrabul zina, janganlah kamu mendekati zina”.
Berterimakasihlah
kepada Tuhan untuk semua yang masih jomblo dan baru jomblo saat ini. Mahasiswa
yang berstatus jomblo atau tidak pacaran adalah sebuah anugerah dari Tuhan, bahwa
Yang maha pencipta masih sayang pada kita. Kalau ditelusuri apa yang menebabkan
jomblo menjadi sebuah anugerah. Ketika seseorang Mahasiswa yang masih sendiri
atau tidak pacaran di sana letak anugerah dari Allah, Allah memberikan
kesempatan yang besar bagi orang-orang tersebut untuk memperbaiki dirinya
menuju keimanan dan ketakwaan kepa Allah, dan memberikan kesempatan agar
orang-orang tersebut bisa mensukseskan dirinya terlebih dahulu, karena dalam
Islam tidak mengenal dan tidak memperbolehkan pacaran sebelum nikah atau
setelah ijab qabul ditunaikan.
Kalau
ditelusuri secara mendalam, ternyata dalam pacaran itu lebih banyak ditemukan
efek negatif yang merusak dan merugikan diri sendiri ketimbang efek positif
yang menguntungkan. Sebagai seorang Mahasiswa yang menyandang beban sebagai
kaum intelektual, secara sadar atau tidak ternyata pacaran dapat menyita banyak
waktu, tenaga dan uangnya. Banyak sekali waktu yang terbuang secara sia-sia
tanpa adanya menghasilkan manfaat, pergi main dan jalan-jalan dengan sang pacar
dari pagi sampai menjelang malam. Bagaimana tidak, ketika jalan berdua dengan
sang pacar, waktu terasa cepat berlalu, semuanya terasa indah dan bahagia
sekali, namun banyak yang tidak tahu dan mereka terlena bahwa kesemuannya itu
adalah keindahan yang bersifat sesaat saja.
Seharusnya
tenaga bisa digunakan untuk belajar dan memperdalam ilmu, tapi jika digunakan
untuk pergi pacaran yang tidak kenal waktu. Waktu kita berlalu tanpa adanya
perubahan dan peningkatan dalam diri, maka orang yang demikian termasuk orang
yang merugi. Terkadang saat pacaran uang habis tanpa disadari, pergi jalan
dengan pacar, kemudian mampir di tempat makan atau minum, tentu kesemuaannya
itu memerlukan uang. Sebagai seorang Mahasiswa yang tinggal di kos, uang yang
dikirim oleh orang tua dari kampung untuk makan dan biaya keperluan kuliah,
sangat banyak sekali diantara mereka yang menggunakan untuk biaya perasaannya
(jalan-jalan dengan pacar).
Sebagai
seorang Mahasiawa hal yang terlihat kecil dan spele ini harus mendapat tinjauan
yang dalam lagi. Karena ketika seorang sudah menyandang beban sebagai Mahasiswa
berarti orang-orang menganggap mereka dikatakan sebagai manusia yang cerdas.
Apabila hal kecil ini tidak diperhatikan, semua akan mengantarkan kita pada
kesenangan dunia yang berujung pada khayalan dan fantasi yang tidak pasti nyata
adanya. Semua akan tinggal pada kenangan-kenangan yang diombang-ambing
kesesatan dunia. “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum,
kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya”, di sana sudah jelas sekali, jika
ingin menjadikan diri kita menjadi lebih baik dan bangkit dari ketidakbaik itu,
maka hanya kemauan dari kita sendirilah kuncinya.
Jomblo
atau tidak mempunyai pacar adalah waktu atau kesempatan yang dibuka oleh Allah
untuk kita selalu dan senantiasa mengingat dan menjalankan perintah serta
meninggalkan larangannya, memperbaiki dan mensukseskan diri baik iman ataupun
finansial untuk masa depan. Untuk itu anugerah ini harus digunakan baik-baik
dan dimanfaatkan sedemikian rupa agar kita selalu mendapat rahmat dari sang
pencipta. Dalam ajaran Islam tidak mengenal yang namanya pacaran sebelum nikah,
pacaran yang halal adalah pacaran setelah ijab qabul ditunaikan. Mengenal lawan
jenis jika kita ingin mengetahuinya lebih jauh, ikatan hubungannya tidak harus
dengan pacaran, sekali lahi Isslam tidak menganjurkan hubungan yang demikian,
semua dapat dilakukan dengan menjaga komunikasi dengan baik, saling menjaga
satu sama lain dengan menjadikan al-quran dan hadist sebagai pedomannya. Jika
sudah memilki kesanggupan iman dan finansial maka jalankan ibadah nikah itu
lalu berpacarlah dengan istrimu sendiri. Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang peduli dan mencintai dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar